Top Ad 728x90

Wednesday, August 23, 2017

Presiden Filipina Tertangkap Bertemu Dengan Mata-Mata Australia



Pojok Berita - Ini bukanlah foto yang bisa Anda lihat setiap hari -pemimpin berkuasa dan kepala mata-mata

Nick Warner, kepala badan mata-mata internasional Australia (ASIS), berdiri di samping salah satu pemimpin paling kontroversial di Asia Tenggara, Rodrigo Duterte

Presiden Filipina, yang kampanye perang-nya terhadap narkoba telah menyebabkan ribuan nyawa melayang dan menimbulkan kecaman keras dari kelompok hak asasi manusia di seluruh dunia, mengangkat tangannya dengan kepalan tangan andalannya

Begitu pula dengan Nick Warner

Kedua pria tersebut bertemu di Istana Malacañang di Manila pada hari Selasa (22/8/2017)

Seorang juru bicara untuk Duterte mengatakan bahwa pertemuan tersebut "pada dasarnya merupakan partemuan kehormatan" dan kedua pria, "membahas isu keamanan regional dan deklarasi saling mendukung"

Banyak isu yang bisa didiskusikan

Filipina telah melakukan kampanye keras melawan militan Islam di kota Marawi

Dan Australia semakin khawatir dengan arus balik dari para militan asing ke Asia Tenggara dari perang di Timur Tengah

Pekan lalu, Australia secara resmi mengakui kelompok ISIS di Pasifik Timur -yang berusaha merebut kekuasaan Marawi dari Pemerintah Filipina -sebagai organisasi teroris yang terlarang

Hal yang juga tak biasa bagi Warner untuk bertemu dengan para pemimpin asing, namun sebagian besar pertemuan tersebut akan diadakan secara tertutup

Warner adalah satu-satunya karyawan ASIS yang identitasnya bisa diungkap kepada publik, namun aktivitas hariannya sebenarnya bukan untuk konsumsi publik

Dan, seperti biasa, Pemerintah Australia tak berkomentar sepatah kata pun tentang pertemuan terbaru Warner itu

Pertemuan tersebut juga menunjukkan bagaimana pejabat Australia tak membiarkan ketidaksukaan mereka terhadap Presiden Filipina menghalangi diplomasi reguler

Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, berulang kali mengkritik Duterte, yang secara terbuka menyatakan bahwa ia senang membunuh "jutaan" pecandu narkoba dalam perang melawan kejahatan

Ketika Menlu Bishop bertemu dengan Duterte awal bulan ini, ia menekan sang Presiden atas pembunuhan ekstra-yudisial di Filipina yang meluas, dengan mengatakan bahwa masalah itu "menjadi perhatian mendalam" Australia

Dan duduk di samping Warner dalam pertemuan tersebut adalah Duta Besar Australia untuk Filipina, Amanda Gorely

Tahun lalu, Duta Besar Gorely menyerang Duterte saat ia bercanda tentang pemerkosaan dan pembunuhan seorang misionaris Australia di Filipina pada tahun 1989

"Pemerkosaan dan pembunuhan tidak boleh menjadi bahan lelucon atau diremehkan," unggah Gorely di Twitter

Tapi dalam diplomasi, ternyata Anda tak selalu bisa memilih masalah -atau tokoh yang Anda temui

0 comments:

Post a Comment

Top Ad 728x90